Jumat, 17 Januari 2014

0 Pertentangan Sosial dan Integrasi masyarakat


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!

A. Pertentangan Sosial dan Integrasi masyarakat
1. Perbedaan kepentingan, prasangka, diskriminasi dan ethosentris
        Perbedaan kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya.
       Prasangka (prejudice) diaratikan suatu anggapan terhadap sesuatu dari seseorang bahwa sesuatu itu buruk dengan tanpa kritik terlebih dahulu. Bahasa arab menyebutnya “sukhudzon”. Orang, secara serta merta tanpa timbang-timbang lagi bahwa sesuatu itu buruk. Dan disisi lain bahasa arab “khusudzon” yaitu anggapan baik terhadap sesuatu. 
      Distriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, dimana layanan ini dibuat berdasarkan karekteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Distriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam mesyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain. Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri, maksudnya Etnosentrisme yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagai suatu yang prima, terbaik, mutlak , dan dipergunakan        tolak ukur untuk menilai dan membedakan dengan kebudayaan lain.

Sumber :http://jaka-satria17.blogspot.com/2012/12/pertentangan-sosial-dan-integrasi.html

2. Pertentangan Social dalam masyarakat (Contoh kasus).

Antara Minah dan Anggodo, Beda Banget!

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Sekretaris Fraksi PDI-P, Jacobus Majong Padang, mengaku miris atas terjadinya ketimpangan hukum yang kini sedang dipertontonkan oleh pemerintahan SBY-Boediono. Politisi yang kerap disapa Kobu ini berujar, kaum Marhaen—sebutan kaum proletar—kini seakan makin diproklamasikan tertindas, belum merdeka.
"Yang dipertontonkan jelas sekali, perlakuan hukum yang tidak adil. Contoh konkret nenek Minah di Banyumas, Jawa Tengah. Dia dihukum 1,5 bulan karena mencuri 3 buah kakao di kebun. Meski sudah berusaha meminta maaf, aparat tetap menegakkan hukum. Dalih, menegakkan hukum adil bagi yang melanggar hukum," kata Kobu, Sabtu (21/11).
Menurut Kobu, aparat hukum dalam kasus hukum yang dihadapi Minah berusaha menegakkan hukum seakan demi keadilan. Hal ini seakan kontras dengan apa yang terjadi, baik terhadap dugaan penyuapan yang dilakukan Anggodo Widjojo, maupun kasus skandal aliran dana Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun.
"Terkesan, aparat penegak hukum ingin menutupi adanya pencurian uang negara sebesar Rp 6,7 triliun di Bank Century. Keadilan sangat mahal di negeri ini. Kaum Marhaen memang belum merdeka. Pemerintah jangan pertontonkan ketimpangan hukum," kata Kobu lirih.


3. Pengertian Integrasi Social dan Integrasi Nasional
         
Bersatunya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat multikultural merupakan salah satu penyebab yang akan membawa masyarakat ke arah integrasi. Apakah integrasi sosial itu? Integrasi sosial adalah suatu proses penyatuan antara dua unsur atau lebih yang mengakibatkan terciptanya suatu keinginan yang berjalan dengan baik dan benar. Lebih lanjut jika kita masukkan ke dalam kehidupan sosial, integrasi sosial dapat diartikan sebagai suatu proses mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat sebagai sebuah sistem
          Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.

Sumber : http://putriwindu.wordpress.com/2012/04/29/integrasi-nasional/



4. Contoh Kasus Tentang Integrasi Social.
Tahun 2012 Masih Rentan Konflik Sosial
JAKARTA, KOMPAS.com -- Gerakan radikalisme dan konflik sosial diprediksi masih akan terus terjadi pada tahun-tahun mendatang. Pada tahun 2012, pemerintah dan khususnya aparat keamanan, harus mewaspadai terjadinya aksi radikalisme yang terdiri dari konflik-konflik sosial dan kekerasan atas nama agama.
Demikian diungkapkan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Lazuari Birru, Dhyah Ruth, Jumat (3/2/2012) di Jakarta. Menurut Dhyah, radikalisme yang terkait dengan konflik-konflik sosial bersumber dari deprivasi ekonomi, yaitu perasaan terpinggirkan secara ekonomi.
Selain itu, menurut Dhyah, karena adanya perasaan kalangan masyarakat yang teralienasi, yaitu perasaan terasing hidup di lingkungan sendiri. Lalu, adanya perasaan terancam dari kelompok masyarakat, yaitu perasaan bahwa posisinya dilemahkan atau tertekan.
Kelompok radikal, kata Dhyah, berpotensi besar melakukan infiltrasi terhadap konflik-konflik sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Isu-isu marginalisasi, kesenjangan ekonomi, dan kemiskinan, tetap menjadi fokus kampanye kelompok radikal.
Selain itu, pertentangan kelas juga menjadi isu yang sangat mudah dimanfaatkan kelompok-kelompok tertentu untuk menyulut kekerasan. Misalnya, buruh dengan pengusaha atau petani dengan pengusaha agrobisnis atau perkebunan.
Dhyah mengungkapkan, dari survei indeks radikalisme Lazuardi Birru tahun 2011, kelompok pekerjaan petani, nelayan dan peternak memiliki indeks kerentanan tertinggi, yaitu 46,4. Kemudian, kelompok pengangguran memiliki skor indeks kerentanan 44,8, dan kelompok buruh dan pekerjaan serabutan mencapai 43.9.
"Skor itu berada di atas titik aman, yaitu 33,3. Skor 0 menunjukkan tidak radikal dan skor 100 menunjukkan sangat radikal," jelasnya.


5. Contoh Kasus Tentang Integrasi Nasional
Ketua UmumHimpunun Pemuda Huamual
 Maluku(Care)-Titik krusial integrasi nasional menyangkut pengelolaan politik yang berkembang dalam sistem politik suatu negara pada gilirangnyaakan sangat di tentukan oleh nilai-nilai kehidupan politik suatu negara,apakah   itu bersifat demokrasi atau tidak,untuk indonesia sebagai suatu negara yang sangat hetoregen latar belakang budaya,agama,keadaan geografis dan ikatan emosional warga lainnya,demokratisasi harus di jadikan komitmnen bersama untuk di wujudkan.
Indonesia adalah salah satu negara yang sedang dan dalam proses menjalangkan demokrasi secara baik,,hal ini terlihat ketika pemilihan kepala daerah, DPR, MPR, DAN PRESIDEN secara langsung di lakukan,demokrasi yang di jalankan rakyat indonesia adalah demokrasi yang terpimpin,demokrasi yang dari rakyat oleh rakyat dan kepada rakyat, dan rakyat, wakil rakyat, pemerintahlah, yang menentukan arah menuju indonesia yang lebih baik.
Masalah fundamental yang melatari pentingnya kemandirian partai politik dan kontrol terhadap penyelengaraan negara atau kekuasaan tidak bisa di lepaskan dari proses demokratisasi,demokratisasi, bagaimanapun,harus tetap berjalan dengan proses gradual yang menyentuh seluruh level kehidupan berbangsa.era multi partai telah memunculkan afiliasi politik (publik) menjadi kristalisasi ideologi kepentingan yang saling berbeda, pilihan publik terhadap partai politiknya tak lagi di kontrol seperti dulu,akhirnya keberlangsungan penyelenggaraan negara atau kekuasaan tidak dapat lagi di paksakan sebagai kepentingan penguasa saja,tetapi semata-mata kepentingan publik,
Hal ini menjadi kondisi riil saat ini,karenanya menjadi problem polkitik kontemporer yang di hadapi dan perlu di selesaikan bangsa ini,demokrasi telah menjadi ancaman bagi integrasi nasional yang sudah di bangun selama beberapa dasawarsa.letupan-letupan di berbagai daerah adalah akses langsung dari terbukanya kran kebebasan politik tanpa infrastruktur budaya politik yang memadai,
Setelah runtuhnya sistem pengendalian partisipasi yang di jalankan dengan cara refresif pada kurun waktu yang panjang selama berlakunya rezim orde baru,terjadinya fenomena melemahnya peranan negara dalam mengelola negara dalam mengelola kehidupan bermasyarakat,sikap antusias masyarakat dalam mengambil alih peran negara tersebut tampaknya menjadi ujian tersendiri di tengah segala keterbatasan sumber daya yang di miliki. Hal ini berkembang di tengah upaya konsilidasi kekuatan negara ke arah demokratisasi yang masih di pertanyakan arahnya, mengingat masih kuatnya tarik-menarik antar berbagai kepentingan.
Diferensiasi pilihan politik memang memiliki berbagai konsekuensi bagi kehidupan bangsa secara keseluruhan,apapun pilihan dan kepentingan politik kita,ia semestinya tetap berada dalam koridor kepentingan bersama yaitu terpeliharanya intergarsi bangsa,artinya tidak ada pilihan yang benar-benar mutlak berdiri sendiri sebagai satu-satunya entitas,semuanya memiliki ketergantungan secara alamiah karena kodrat manusia sebagai mahluk sosial,
Masalah kualitas integrasi bangsa ini lihat dari dua dimensi intergarsi politik menurut akbar tanjung ,yaitu pertama adalah dimensi vertikal (elit masa) dan dimensi horisontal atau teritorial (antar masa,baik dalam satu wilayah maupun antar wilayah berbeda)
Integrasi politik berdimensi vertikal,bertujuan untuk menjembatani celah perbedaan yang mungkin ada antara elit dengan masa dalam rangka pengembangan proses politik terpadu,sedangkan dimensi horisontal,atau yang kita kenal sebagai dimensi teritorial bertujuan untuk mengurangi ketegangan kultur kedaerahan dalam rangka proses penciptaan suatu masyarakat politik yang homogen,ini berarti proses politik dan sistem politik suatu negaralah yang akan menentukan ke arah manan pencapaian tujuan integrasi nasional dapa6t di lakukan.
Apakah sistem demokrasi yang di pilih indonesia terbebas dari pemaksaan keseragaman.indonesia belum secara konsisten menerapkan demokrasi dalam arti kata negara moderen yang membatasi kekuasaan berdasarkan fungsi resminya.pengelolaan kehidupan politik saat ini juga akan mempengaruhi hasilnya bagi kehidupan intergrasi pada masa depan,dalam artian apakah intergrasi ini terjadi melalui cara,di paksa atau,terpaksa,
Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa demokrasi memberikan prasyratan tentang kewajiban seluruh anak bangsa untuk terus menerus menjaga proses demokrasi yang sedang berjalan,dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di antara sesama masyarakat  yang berbeda beda suku agama,tetapi sebagai warga yang baik tetap menjaga proses demokrasi sehingga tidak ternoda oleh kepentingan kelompok atau perorangan.
Demokrasi memberikan nilai politik yang baik kepada kita sehingga demokrasi indonesia bisa menjadi contoh buat negara negara yang sedang menerapkan demokrasi tersebut, ada juga masalah etika dan solidaritas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,etika juga di tunjukan sehingga indonesia menjadi negara yang walaupun berbeda beda suku,agama,dan budaya tetapi sangat menghormati dan menghargai sesama kelompok dan menghormati warga negara lainnya.(UW).



B. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan, sebagai objek, merupakan himpunan informasi yang berupa pengetahuan ilmiah tentang gejala yang dapat dilihat, dirasakan, atau dialami. Gejala tersebut dapat berupa gejala alam (seperti angin, air, gempa bumi, ombak, gerak benda, dsb.) atau gejala sosial (seperti masyarakat bangsa, unjuk rasa, kemiskinan, kemakmuran, keterasingan, dsb.), ataupun gejala pikir, yang abstrak wujudnya, seperti konsep-konsep tentang bilangan dan himpunan di dalam matematika. Masalah yang menjadi perhatian di dalam aktifitas ilmu pengetahuan adalah pencarian kejelasan dan perumusan penjelasan mengenai struktur, fungsi dan pola-laku gejala-gejala, baik gejala alam, gejala sosial, maupun gejala pikir.

2. Pengertian Teknologi
            Pengertian Teknologi Informasi atau disingkat dengan TI atau dalam bahasa inggrisnya disebut dengan Information Technology  yang disingkat dengan IT. Dalam hal ini, pengertian teknologi informasi merupakan istilah yang umum yang memberikan penjelasan tentang segala teknologi yang dapat membantu manusia untuk menyimpan, membuat, mengubah, mengkomunikasikan, dan juga menyebarkan informasi.
            Pengertian teknologi informasi juga merupakan seperangkat sarana atau alat yang berguna untuk membantu pekerjaan anda dengan informasi dan melaksanakan tugas yang ada hubungannya dengan pemrosesan dalam informasi. Dijelaskan dalam pengertian TI (Teknologi Informasi) ini bahwa Teknologi Informasi tersebut sebagai sarana atau alat yang dipakai dalam melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan informasi. Di pengertian TI tersebut juga dijelaskan bahwa hasil informasi yang diolah tersebut prosesnya memakai suatu alat. Alat tersebut yaitu berupa komputer dan juga program-progamnya.
Sumber : http://ciptadestiara.wordpress.com/category/ciri-ciri-fenomena-teknik/


3. Ciri-ciri Fenomena Teknik pada Masyarakat
            Ayo coba dibaca dibawah ini merupakan ciri-ciri dari fenomena teknik pada masyarakat, yaitu sebagai berikut Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis.Teknik berkembang pada suatu kebudayaan. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ideologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan. Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

4. Ciri-ciri Teknologi Barat
            Untuk para sahabat yang ingin mengetahui ciri-ciri dari teknologi barat silakan saja baca dibawah ini ^___^
Bersifat Intensif pada semua kegiatan manusia.
Cenderung bergantung pada sifat ketergantungan.
Selalu berpikirbahwa barat adalah pusat dari segala teknologi.
Sumber : http://ciptadestiara.wordpress.com/category/ciri-ciri-fenomena-teknik/


5. Pengertian Kemiskinan
        Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.


6. Ciri-ciri manusia yang hidup dibawah garis kemiskinan :
  1. Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
  2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha.
  3. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD.
  4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
  5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.


7. Fungsi kemiskinan :
  1. Fungsi Ekonomi : penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial , membuat lapangan kerja baru dan memanfaatkan pemulung dalam mengumpulkan barang bekas.
  2. Fungsi sosial : Menimbulkan rasa simpatik, sehingga munculnya badan amal dan zakat untuk menolong kaum miskin yang ada.
  3. Fungsi cultural : Sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat, sumber inspirasi sastawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesama manusia.
  4. Fungsi politik : sebagai kaum yang merasakan kinerja pemerintahan dalam perbaikan ekonomi, dan sebagai kaum yang mengkritik jika perekonomian tidak mengalami perubahan.
(Teori Fungsionalis Davis)
Sumber :http://arifsubarkah.wordpress.com/2010/01/02/fungsi-kemiskinan-dan-ciri-%E2%80%93-ciri-manusia-yang-hidup-di-bawah-garis-kemiskinan/


C. Agama dan Masyarakat.
          Definisi agama menurut Durkheim adalah suatu “sistem kepercayaan dan praktek yang telah dipersatukan yang berkaitan dengan hal-hal yang kudus kepercayaan-kepercayaan dan praktek-praktek yang bersatu menjadi suatu komunitas moral yang tunggal.”

1. Fungsi dan Peran Agama Dalam Masyarakat
          Dalam hal fungsi, masyarakat dan agama itu berperan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang timbul di masyarakat yang tidak dapat   dipecahakan   secara   empiris   karena   adanya   keterbatasan kemampuan dan ketidakpastian. Oleh karena itu, diharapkan agama menjalankan   fungsinya   sehingga   masyarakat   merasa   sejahtera, aman, stabil, dan sebagainya. Agama dalam masyarakat bisa difungsikan sebagai berikut :
a.       Fungsi edukatif.
          Agama memberikan bimbingan dan pengajaaran dengan perantara petugas-petugasnya (fungsionaris) seperti syaman, dukun, nabi, kiai, pendeta imam, guru agama dan lainnya, baik dalam upacara (perayaan) keagamaan, khotbah, renungan (meditasi) pendalaman rohani, dsb.
b.       Fungsi penyelamatan.
          Bahwa setiap manusia menginginkan keselamatan baik dalam hidup sekarang ini maupun sesudah mati. Jaminan keselamatan ini hanya bisa mereka temukan dalam agama. Agama membantu manusia untuk mengenal sesuatu “yang sakral” dan “makhluk teringgi” atau Tuhan dan berkomunikasi dengan-Nya. Sehingga dalam yang hubungan ini manusia percaya dapat memperoleh apa yang ia inginkan.
c.       Fungsi pengawasan sosial (social control)
          Fungsi agama sebagai kontrol sosial yaitu : Agama meneguhkan kaidah-kaidah susila dari adat yang dipandang baik bagi kehidupan moral warga masyarakat. Agama mengamankan dan melestarikan kaidah-kaidah moral (yang dianggap baik) dari serbuan destruktif dari agama baru dan dari system hokum Negara modern.


2. Dimensi Komitmen Agama.
            Perkembangan iptek mempunyai konsekuensi penting bagi agama. Sekulerisai cenderung mempersempit ruang gerak kepercayaan dan pengalaman keagamaan. Kebanyakan agama yang menerima nilai- nilai institusional baru adalah agama – agama aliran semua aspek kehidupan.
Dimensi komitmen agama menurut Roland Robertson:
1. dimensi keyakinan mengandung perkiraan/harapan bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu.
2. Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata.
3. Dimensi pengerahuan, dikaitkan dengan perkiraan.
4. Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, semua agama mempunyai perkiraan tertentu.
5. Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan.

3. Sebutkan 3 Tipe Kaitan Agama dengan Masyarakat.
Tipe-Tipe Kaitan Agama dalam Masyarakat
Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe, meskipun tidak menggambarkan sebenarnya secra utuh (Elizabeth K. Nottingham, 1954):
a. Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral.
Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi, dan terbelakang. Anggota masyrakat menganut agama yang sama. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat dan dalam kelompok keagamaan adalah sama. Agama menyusup ke dalam kelompok aktivitas yang lain.
b. Agama memasukkan pengaruhnya yang sacral ke dalam system nilai masyarakat secra mutlak. Dalam keadaan lain selain keluarga relatif belum berkembang, agama jelas menjadi fokus utama bagi pengintegrasian dan persatuan dari masyarakat secara keseluruhan.
c. Masyarakat praindustri yang sedang berkembang.
Keadaan masyarakatnya tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi darpada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada system nilai dalam tiap mayarakat ini, tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sacral dan yang sekular itu sedikit-banyaknya masih dapat dibedakan.

Sumber : http://tarmujimuji.wordpress.com/2012/01/10/masyarakat-agama/

4. Definisi Pelembagaan Agama
                Pengertian agama dalam konsep Sosiologi adalah kepercayaan terhadap hal-hal yang spiritual; perangkat kepercayaan dan praktik-praktik spiritual yang dianggap sebagai tujuan tersendiri dan ideologi mengenai hal-hal yang bersifat supranatural. Dalam konsepsi ini, agama memiliki peranan yang paling penting dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan sosial, keberadaan lembaga agama sangat mempengaruhi perilaku manusia. Dengan agama manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
          Pelembagaan Keagamaan adalah organisasi yang dibentuk oleh umat beragama dengan maksud untuk memajukan kepentingan keagamaan umat yang bersangkutan di dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup keagamaan masing-masing umat beragama.



5. Fungsi Pelembagaan Negara
          Lembaga keagamaan yang ada di Indonesia pada umumnya berfungsi sebagai berikut:
a.            Tempat untuk membahas dan menyelesaikan segala masalah yang menyangkut keagamaan.
b.            Memelihara dan meningkatkan kualitas kehidupan beragama umat yang bersangkutan.
c.            Memelihara dan meningkatkan kerukunan hidup antar umat yang bersangkutan.
d.           Mewakili umat dalam berdialog dan mengembangkan sikap saling menghormati serta kerjasama dengan umat beragama lain.
e.            Menyalurkan aspirasi umat kepada pemerintah dan menyebarluaskan kebijakan pemerintah kepada umat.
f.            Wahana silaturrahmi yang dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan.


6. Contoh Kasus Konflik Tentang Agama yang ada Dalam Masyarakat.
KONFLIK AGAMA-AGAMA DI INDONESIA
Oleh: Ismail Fahmi Nst
Pendahuluan
Indonesia adalah sebuah negara yang penduduknya majemuk dari segi suku bangsa, budaya dan agama. Realitas kemajemukan tersebut, disadari oleh para pemimpin bangsa, yang memperjuangkan kemerdekaan negeri ini, dari penjajahan asing. Mereka memandang bahwa kemajemukan tersebut bukanlah halangan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan, serta untuk mewujudkan cita-cita nasional dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia. Kemajemukan tersebut termasuk kekayaan bangsa Indonesia.
Para pemimpin bangsa tersebut mempunyai cara pandang yang positif tentang kemajemukan. Cara pandang seperti ini selaras dengan ajaran agama yang menjelaskan bahwa kemajemukan itu, bagian dari sunnatullah. Agama mengingatkan bahwa kemajemukan terjadi atas kehendak Tuhan yang Maha Kuasa, sehingga harus diterima dengan lapang dada dan dihargai, termasuk di dalamnya perbedaan konsepsi keagamaan.
Perbedaan konsepsi di antara agama-agama yang ada adalah sebuah realitas, yang tidak dapat dimungkiri oleh siapa pun. Perbedaan –bahkan benturan konsepsi itu- terjadi pada hampir semua aspek agama, baik di bidang konsepsi  tentang Tuhan maupun konsepsi pengaturan kehidupan. Hal ini dalam prakteknya, cukup sering memicu konflik fisik antara umat berbeda agama.
Konflik Maluku, Poso, ditambah sejumlah kasus terpisah di berbagai  tempat di mana kaum Muslim terlibat konflik secara langsung dengan umat Kristen adalah sejumlah contoh konflik yang  –sedikit banyak- dipicu oleh perbedaan konsep di antara kedua agama ini. Perang Salib (1096-1271) antara umat Kristen Eropa dan Islam, pembantaian umat Islam di Granada oleh Ratu Isabella ketika mengusir Dinasti Islam terakhir di Spanyol, adalah konflik antara Islam dan Kristen yang terbesar sepanjang sejarah. Catatan ini, mungkin akan bertambah panjang, jika intervensi Barat (Amerika dan sekutu-sekutunya) di dunia Islam dilampirkan pula di sini.
Pandangan stereotip satu kelompok terhadap kelompok lainnya, biasanya menjadi satu hal yang muncul bersamaan dengan terdengarnya genderang permusuhan, yang diikuti oleh upaya saling serang, saling membunuh, membakar rumah-rumah ibadah seteru masing-masing, dan sebagainya.  Umat Islam dipandang sebagai umat yang radikal, tidak toleran, dan sangat subjektif dalam memandang kebenaran yang  –boleh jadi- terdapat pada umat.sementara umat Kristen dipandang sebagai umat yang agresif dan ambisius yang bertendensi menguasai segala aspek kehidupan dan berupaya menyebarkan pesan Yesus yang terakhir, “Pergilah ke seluruh dunia dan kabarkanlah Injil kepada seluruh makhluk!” (Martius 16: 15)
Sebagian kalangan berpendapat bahwa perbedaan konsep keagamaanlah yang menjadi sumber konflik utama antara umat manusia. Tidak dapat dimungkiri bahwa sejumlah teks keagamaan memang mengatur masalah kekerasan dan peperangan. Dalam tradisi Judeo-Christian, Yehweh –sebutan Tuhan dalam Bibel- digambarkan sebagai “God of War”, sebagaimana diterangkan dalam Mazmur 18: 40- 41, “
(40) Engkau telah mengikat pingggangku dengan keperkasaan untuk berperang; Engkau tundukkan ke bawah kuasaku orang yang bangkit melawanku. (41) Kau buat musuhku lari dari aku, dan orang-orang yang membenci aku kubinasakan.”[1]
Dalam Islam juga dikenal konsep jihad yang dalam sejumlah hal berarti qital (peperangan).[2] Maka, sebagian pengamat melihat, agama adalah  sumber konflik, atau setidaknya memberikan legitimasi terhadap berbagai konflik sosial. Ferguson (1977) mencatat, “Every major religious tradition includes its justification for violence”. Sebagian lain menyimpulkan bahwa agama-agama memberikan ajaran dan contoh-contoh yang melegitimasi pembunuhan. Dalam tradisi Islam dan Kristen (bahkan Yahudi), kata mereka, Tuhan membunuh masyarakat, dan memerintahkan masyarakat untuk melakukan hal yang sama.[3]
Cara pandang terhadap agama dengan menempatkan agama sebagai sumber konflik, telah menimbulkan berbagai upaya menafsirkan kembali ajaran agama dan kemudian dicarikan titik temu pada level tertentu, dengan harapan konflik di antara umat manusia akan teredam jika faktor “kesamaan agama” itu didahulukan. Pada level eksoteris-seperti aspek syari’ah- agama-agama memang berbeda, tetapi pada level esoteris, semuanya sama saja. Semua agama kemudian dipandang sebagai jalan yang sama-sama sah untuk menuju kepada Tuhan,[4] termasuk Islam dan Kristen.
Sehubungan dengan itu, tulisan ini bermaksud membahas tentang: bagaimana sikap umat beragama (Islam dan Kristen) terhadap agamanya di era millenium sekarang; dan benarkah perbedaan konsepsi agama-lah yang menyebabkan konflik di antara kedua umat ini?



TERIMA KASIH 
SEMOGA BERMANFAAT 
^___^