Kamis, 22 Oktober 2015

0 Jurus Rahasia untuk Berbisnis


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Jurus Rahasia untuk Berbisnis

Assalamu’alaikum

Saya tergerak untuk menulis disini karena pagi tadi saya membaca komentar komentar yang masuk, dan diantaranya ada tulisan kalimat yang intinya adalah dia ingin menjadi kaya agar bisa melakukan kebaikan dan membangun madrasah. Dari situ saya ingin membagikan informasi yang dikemas dalam bentuk kisah nyata yang dialami oleh teman saya.. Semoga apa yang saya tulis dan Anda baca ini bisa memberikan hikmah bagi kita semua. Amiin.

Sebut saja namanya Udin. Dia adalah seorang anak putus sekolah saat menduduki kelas 4 SD. Keterbatasan biaya dan pertimbangan orang tuanya membuat Udin harus meneruskan hidup dan belajar mandiri sejak umur 10 tahun. Di usia tersebut Udin sudah sering membantu membukakan batok kelapa di pabrik dodol samping rumahnya dengan upah 500 rupiah perhari. Kalau tidak salah waktu itu tahun 1993, dimana uang segitu masih sangat berharga dan bisa dibelikan berbagai keperluan ketimbang saat ini.
Dalam waktu 1 bulan, Udin bekerja tanpa libur sehingga bisa mengumpulkan uang sebanyak 15 ribu. Gaji pertama dia berikan kepada orang tuanya sambil berkata, “Bu.. saat ini Udin sudah bisa mendapatkan penghasilan sendiri. Nanti Udin mau kerja lebih keras lagi akh biar penghasilannya lebih besar lagi. Khan bisa perbaiki rumah ini nanti..” kata Udin sambil melihat atap dan dinding rumahnya yang sudah bolong bolong.
Tahun berganti dan Udin pun sudah tampil sebagai sosok pria yang gagah, tegap, dan berotot. Tangannya yang kasar membuktikan bahwa dia adalah seorang pekerja keras yang tidak sungkan untuk bekerja secara kasar menjadi kuli bangunan maupun kuli panggul. Di usia 19 tahun Udin mulai merasakan kesulitan ekonomi mengingat harga barang naik dengan drastik akibat pengaruh moneter tahun 1998. Dia pun berfikir bahwa bekerja dengan cara keras tidak akan mencukupi kebutuhan serta tidak akan mencapai kebutuhannya. Akhirnya dia menyisihkan beberapa rupiah dana miliknya untuk digunakan membeli buku yang membahas tentang trik bisnis, mengikuti seminar bisnis, dan mengambil berbagai peluang bisnis yang hadir kepadanya.
Anak kecil yang putus sekolah sejak kelas 4 SD itu, walau dengan bekal bisa menulis dan membaca saja ternyata mempunyai keinginan untuk maju dengan belajar ke berbagai sumber ilmu yang akan memberikan manfaat untuk keberhasilan usahanya. Tapi, perjalanan tidak semulus yang dibayangkan. Setelah naik turun dengan berbagai jenis bisnis yang dicoba, Udin tidak pernah menyerah dan tetap mencoba berbagai jenis bisnis lain yang konon kata orang sangat menguntungkan dan bisa memberikan hasil tanpa upaya yang keras.
Hal tersebut terus berlangsung hingga Udin berusia 25 tahun. Sudah tidak terhitung berapa jenis usaha yang pernah dicobanya, tidak terhitung pula berapa kerugian dan kegagalan yang pernah dialaminya. Dan kadang Udin juga sampai pada posisi paling bawah, dimana dia mendatangi saudaranya dan meminjam uang untuk bekal makan. Tetapi saat Udin mendapatkan rumusnya, dia pun mulai merangkak lagi dari posisi terbawah hingga ke posisi cukup stabil dan menyenangkan. 
Dia menemukan sebuah peluang bisnis dengan keuntungan yang lumayan dari bisnis produk herbal. Mulai deh Udin mengeluarkan modal untuk membeli produk, menyetoknya, lalu melakukan promosi kesana kemari, bahkan melalui media online dan social media. Dari berbagai pengalaman kegagalan yang dialami, Udin jadi tahu jurus rahasia untuk mencapai sukses dalam berbisnis produk herbal tersebut hingga seiring berjalannya waktu, hanya dalam kurun waktu kurang lebih 10 bulan menekuni usaha tersebut, akhirnya Udin bisa menjadi Pusat Grosir untuk produk herbal tersebut.
Mohon maaf, untuk penjelasan mengenai prosesnya dan kisah lebih lengkap hingga Udin mencapai kesuksesan tidak bisa disampaikan disini karena akan membuat pembahasan terlalu panjang. Namun dari apa yang Udin alami dan praktekkan, berikut jurus rahasia untuk mencapai sukses ala Udin hingga bisa menjadi Pusat Grosir :

Terbuka Terhadap Segala Peluang Yang Hadir
Inilah yang harus dimiliki oleh siapapun yang mengharapkan kesuksesan. Tanpa melakukannya, maka semua jalan yang bisa jadi mengantarkan kita ke gerbang kesuksesan malah hanya akan dilewatkan begitu saja tanpa ingin mencoba untuk memasukinya. Udin mencoba berbagai peluang yang hadir kepadanya, kemudian mencobanya. Mengenai kegagalan, itu adalah resiko yang harus ditanggung, karena pengalaman yang didapatkan lebih berharga daripada kerugian materi dan waktu yang kita keluarkan.

Berani Mengambil Resiko
Saat Udin diharuskan untuk membeli produk dan menyetoknya, maka Udin langsung bersikap tegas dan berani mengambil resiko untuk menggunakan modalnya membeli produk yang dimaksud. Cara ini akan membuat siapapun berupaya agar stok produk yang dimilikinya terjual dan laku. Berbeda halnya dengan orang yang hanya menawarkan dan melakukan promosi tanpa menyetok produk, maka usahanya tidak akan semaksimal orang yang menyetok produk.

Tentukan Tujuan Dan Fokuskan Segenap Kemampuan Untuk Mencapainya
Satu hal yang membuat Udin sering mengalami kegagalan dari berbagai usaha yang dicobanya, adalah dia tidak fokus terhadap tujuan yang ingin dicapainya. Namun saat Udin memutuskan fokus ke bisnis produk herbal, walau di awal hasilnya tidak terlalu membanggakan, namun seiring waktu hasil kerja keras yang dilakukan berbuah manis dan mengantarkannya sebagai Pusat Grosir.
Setiap jenis bisnis memiliki peluang yang baik, namun itu semua kembali kepada orang yang menjalaninya. Sebagus apapun peluang yang ada, kalau sumber dayanya hanya mempunyai mental “tempe”, maka hasilnya pun tidak akan terlalu maksimal. Begitu pun sebaliknya, sekecil apapun peluang yang ada, kalau sumber dayanya memiliki mental “baja”, maka cobaan dan kesulitan apapun sanggup dijalani hingga bisa mencapai keberhasilan.

Evaluasi Dan Analisis
Hal kedua terakhir yang termasuk ke dalam jurus rahasia mencapai sukses adalah harus melakukan proses evaluasi dan analisis. Hasil dari proses ini, Anda akan tahu trik yang lebih jitu untuk mencapai tujuan, lebih tahu bagaimana cara mengantisipasi kegagalan, bisa lebih tahu bagaimana prospek yang menjadi pasar Anda.

Jangan Lupa Allah SWT
Ini adalah hal terakhir dan terpenting yang harus diingat siapapun, karena manusia adalah hamba Allah Swt. maka kita harus melakukan kerja keras dan upaya dengan niat karena Allah Swt, agar apa yang dilakukan, setiap harta yang dikeluarkan, setiap langkah yang dilakukan, serta setiap niat yang terbersit mendapatkan catatan pahala sebagai sebuah amal baik. Selain itu, dengan tidak melupakan Allah Swt. kita akan lebih yakin dan sabar manakala mengalami kegagalan dan menyadarinya sebagai salah satu kehendak Allah yang harus kita terima dengan ikhlas.

Demikian informasi sederhana yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat..


Sumber :          https://virouz007.wordpress.com/2014/03/18/jurus-rahasia-untuk-                            mencapai-sukses/

0 Wirausaha


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Wirahusaha

        Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk : (1) memperkenalkan produk baru, (2) memperkenalkan metode produksi baru, (3) membuka pasar yang baru (new market), (4) memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
        Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang  lebih besar. Kewirausahaan berasal dari bahasa perancis disebut entrepreneurship dan kalau diterjemahkan secara harfiah punya pengertian sebagai perantara, diartikan sebagai sikap dan perilaku mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karya atau mampu menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan kepuasan untuk mencapai prestasi maksimal .
        Perilaku- perilaku seorang wirausaha yang harus dimiliki diantranya adalah perilaku kerja keras. Saya yakin anda sudah mengetahui definisi dari kerja keras ini, maksud dari kerja keras adalah perilaku yang tidak mudah menyerah, tidak mudah mengeluh dan melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan sampai selesai. Seorang wirausaha yang bekerja keras akan mengutamakan kerja dan mengisi waktu yang ada untuk kepentingan pribadi dan usahanya (tidak ada waktu yang terbuang sia-sia). Perilaku seorang wirausaha yang selanjutnya adalah perilaku keyakinan diri. Maksud dari perilaku keyakinan diri adalah suatu perilaku atau sikap percaya diri atau yakin atas kemampuan yang dimiliki, sehingga bekerja dengan sebaik-baiknya tanpa ragu-ragu dan selalu optimis untuk mencapai kesuksesan dalam usahanya. Perilaku seorang wirausaha yang selanjutnya adalah pengambilan risiko. Maksud dari perilaku yang satu ini adalah seorang wirausaha harus mempunyai keberanian dalam memutuskan suatu keputusan yang ada risikonya, seorang wirausaha juga harus siap menanggung risiko yang akan dihadapinya. Walaupun demikian seorang wirausaha juga dituntut untuk cermat, berhati-hati dan memperhitungkan benar risiko yang akan didapat.
     Kunci penting seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Kunci penting ini akan membuat seorang wirahusaha terus menggembangkan bisnis yang dia miliki, untuk menjadi lebih banyak lagi. Caranya dengan terus melakukan perbaikan inovasi dari produk atau yang dipasarkar. Menuangkan kreativitas pada produk yang akan di inovasi, hal ini akan membuat penikmat produk atau jasa terus menggunakan produk atau jasa si wirahusaha tersebut.

Karakteristik Wirausahawan Menurut McClelland :
  1. Keinginan untuk berprestasi
  2. Keinginan untuk bertanggung jawab
  3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah
  4. Persepsi kepada kemungkinan berhasil
  5. Rangsangan oleh umpan balik
  6. Aktivitas energik
  7. Orientasi ke masa depan
  8. Keterampilan dalam pengorganisasian
  9. Sikap terhadap uang

Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi :
  1. Kemampuan inovatif
  2. Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
  3. Keinginan untuk berprestasi
  4. Kemampuan perencanaan realistis
  5. Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
  6. Obyektivitas
  7. Tanggung jawab pribadi
  8. Kemampuan beradaptasi
  9. Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator


Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland, yaitu:
1.   Kebutuhan untuk berprestasi (n-Ach). Kebutuhan n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
2.   Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil). Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi.
3.   Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow). Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.

Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru, antara lain:
Konsumen, yaitu wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.
Perusahaan yang sudah ada, yaitu wirausahawan harus selalumemperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga dapat membentuk peluang baru.
Saluran distribusi, merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
Pemerintah, merupakan sumber pengembangan gagasan baru dengan dua cara yaitu melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan suatu produk yang baru, dan melalu peraturan pemerintah terhadap dunia usaha yang memungkinkan muncuknya suatu gagasan tentang usaha baru.
Penelitian dan pengembangan. merupakan suatu kegiatan yang sering menemukan atau menghasilkan suatu gagasan produk baru atau perbaikan terhadap produk yang sudah ada.
Unsur-unsur analisa pulang pokok, terdiri dari:
  1. biaya tetap
  2. biaya variabel
  3. biaya total
  4. pendapatan total
  5. keuntungan
  6. kerugian
  7. titik pulang pokok

Pemilikan tunggal (firma) merupakan organisasi bisnis kecil paling umum. Perusahaan dimiliki dan dijalankan satu orang. Hanya memerlukan izin dan mendaftar untuk memulai usaha.
Keuntungan: kewajiban hukum yang dipenuhi hanya sedikit dan tidak semahal bentuk kongsi atau perseroan, pemilik tidak membagi laba dengan siapapun, tidak perlu berkonstultasi dengan sesame pemilik atau rekanan sehingga memiliki kekuasaan membuat keputusan dan pengendalian sepenuhnya, pemilik dapat menanggapi kebutuhan-kebutuhan bisnis dengan cepat dalam bentuk keputusan manajemen sehari-hari, dan pemilikan tunggal biasanya bebas dari pengawas pemerintah dan perpajakan khusus.
Kerugian: kewajiban dan tanggung jawab tidak terbatas atas seluruh utang perusahaan, modal yang tersedia jauh lebuh kecil dibandingkan organisasi bisnis lainnya, dan sukar mendapatkan pembiayaan jangka panjang dan sangat tergantung keterampilan pemilik menyebabkan perusahaan tidak stabil.
Kongsi merupakan asosiasi dari dua orang atau lebih, yang bertindak sebagai pemilik bersama dari sebuah bisnis. Ayat-ayat perjanjian dari kongsi biasanya dirumuskan untuk menentukan sumbangan masing-masing rekanan kepada bisnis.
Keuntungan: formalitas hukum dan pengeluaran-pengeluaran lebih sedikit dibandingkan dengan persyaratan-persyaratan dalam pendirian perseroan, para rekanan termotivasi untuk menerapkan kemampuan terbaik karena ikut mendapatkan laba, lebih mudah mendapatkan modal besar dan memiliki ketarampilan yang lebih luas dibandingkan firma, dan pengambilan keputusan lebih luas dibandngan perseroan.
Kerugian: terdapat kewajiban tak terbatas minimal bagi seorang rekanan, dapat berakhir kapan saja dan dapat dilanjutkan dengan membentuk kongsi baru, kongsi relatif lebih sukar untuk memperoleh modal dalam jumlah besar dibandingkan perseroan, dan rekanan merupakan agen bisnis itu dan tindakan mereka mengikat rekanan lain.
Perseroan merupakan jenis organisasi bisnis paling rumit. Biasanya dibentuk dengan kekuasaan dari sebuah badan pemerintah dan harus menurut hukum dagang, dan peraturan-peraturan pemerintah pusat maupun daerah.
Keuntungan: kewajiban terbatas hanya dalam jumlah saham, kepemilikan dengan mudah dipindahkan keorang lain, memiliki ekstensi hukum yang terpisah, ekstensi perusahaan relative lebih stabil dan permanen sehingga perusahaan dapat berjalan melaksanaan usahanya, pendelegasian kekuasaan pada manajer professional, dan perseroan sanggup menggaji spesialis.
Kerugian: kegiatannya dibatasi oleh akte pendirian sesuai hukum dan perundangan, banyak peraturan pemerintah yang harus diperhatikan, membutuhkan biaya yang besar dalam pendiriannya, dan pajak yang tinggi karena adanya berbagai instasi pemerintah. 
Perusahaan yang go public biasanya memperoleh cara mudah untuk mendapatkan modal tambahan terutama utang. Tidak hanya pembiayaan hutang tetapi modal ekuitas masa depan lebih mudah diperoleh ketika diperoleh kenaikan harga saham.
Keuntungan: diperolehnya modal ekuitas baru, diperoleh nilai dan kemampuan dialihkan dari aktiva organisasi, kemampuan untuk mendapatkan dana dimasa depan dengan relative lebih mudah, dan mendapatkan prestise.
Kerugian: hilangnya fleksibilitas dan meningkatnya beban administrasi yang diakibatkannya.
Penyediaan sumber daya manusia yang semestinya adalah sangat penting bagi wiraswastawan. Produktivitas pada semua organisasi kewiraswastaan ditentukan oleh bagaimana sumber daya manusia berinteraksi dan bergabung untuk menggunakan sumber daya system manajemen. Faktor-faktor seperti latar belakang, umur, pengalaman yang berhubungan dengan jabatan, dan tingkat pendidikan formal kesemuanya mempunyai peranan di dalam menentukan tingkat ketepatan posisi individu-individu pada organisasi kewiraswastaan.
Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia :
Description: *      Perekrutan karyawan
         Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan sumber daya manusia
         bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali terdapat posisi yang kosong.
Description: *      Seleksi calon karyawan
        Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia
        untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif  
        sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
Description: *      Pelatihan karyawan
         Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
Description: *      Penilaian hasil kerja
        Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan
        yang diharapkan atau belum.
Pengertian Seleksi adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut. Langkah-langkah dalam melakukan proses seleksi
Description: *      Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
Description: *      Wawancara Pendahuluan
Description: *      Tes Kecerdasan (intelegence)
Description: *      Tes Bakat (Aptitude)
Description: *      Tes Kepribadian (Personality)
Description: *      Rujukan Prestasi (Performance References)
Description: *      Wawancara Dianostik
Description: *      Pemeriksaan Kesehatan
Description: *      Penilaian Pribadi

Sumber :
http://mari-belajardanberbagi-ilmu.blogspot.co.id/2014/10/kewirausahaan.html
https://ifanata91.wordpress.com/2012/10/27/tugas-kewirausahaan-1/
http://www.kitapunya.net/2015/09/9-macam-perilaku-seorang-wirausaha.html
http://riandibarzaman.blogspot.co.id/2014/04/kewirausahaan_28.html